Peneliti Telah Temukan Alat Suntik Tanpa Jarum

Jumat, 25 Mei 2012 | komentar

Alat Suntik Tanpa Jarum
Jakarta, Ilmuwan dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) membuat perangkat suntik untuk menyuntikkan obat tanpa menggunakan jarum. Caranya adalah dengan membuat cairan menembus kulit dalam kecepatan suara. Alat ini akan membuat vaksinasi di klinik dokter jadi tidak menyakitkan dan lebih cepat.

Alat ini dapat diprogram untuk memberikan obat dalam berbagai dosis dan kedalaman. Teknologi ini dapat membantu mengurangi risiko cedera akibat jarum suntik.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat atau CDC memperkirakan bahwa ada 385.000 petugas kesehatan di rumah sakit yang tanpa sengaja tertusuk jarum suntik setiap tahun.

Alat suntik tanpa jarum ini juga dapat membantu agar pasien lebih patuh terhadap pengobatan karena kebanyakan pasien berusaha menghindari jarum suntik.

"Jika takut dengan jarum suntik dan harus sering menyuntik diri sendiri, pasien seringkali tidak patuh menjalani pengobatan. Menurut kami, teknologi ini akan sangat bermanfaat bagi orang yang fobia terhadap jarum," kata Catherine Hogan, ilmuwan di Departemen Teknik Mesin MIT seperti dilansir Phys.org, Jumat (25/5/2012).

Beberapa puluh tahun terakhir, para ilmuwan telah mengembangkan berbagai alternatif untuk mengurangi pemakaian jarum suntik. Contohnya adalah koyo nikotin nikotin yang secara perlahan melepaskan obat lewat kulit. Tetapi koyo ini hanya dapat melepaskan molekul obat dalam jumlah kecil dan terbatas.

Seiring banyaknya pembuatan obat berbahan dasar protein, para peneliti berusaha mengembangkan teknologi baru yang mampu mengantarkan obat seperti tanpa jarum, salah satunya adalah jet injector.

Alat ini dapat memasukkan obat berkecepatan tinggi untuk menembus kulit. Namun alat ini hanya dapat menyemburkan obat dalam dosis dan kedalaman yang sama.

Maka, tim dari MIT yang dipimpin oleh Ian Hunter berhasil merekayasa sistem jet injector agar dapat memberikan dosis dan kedalaman suntikan yang dapat dikontrol.

Alat ini dibuat dengan mekanisme yang disebut aktuator Lorentz force, yaitu sebuah magnet kecil yang dikelilingi oleh kumparan kawat yang melekat pada piston di dalam ampul obat.

Ketika alat ini digunakan, kumparan berinteraksi dengan medan magnet untuk menghasilkan kekuatan yang mendorong piston ke depan, mendorong obat dengan tekanan dan kecepatan yang sangat tinggi, hampir sama dengan kecepatan suara lewat saluran selebar belalai nyamuk.

Kecepatan kumparan dan kecepatan pemberian obat ini dapat dikontrol. Dalam sebuah pengujian, beberapa jenis kulit mungkin memerlukan tekanan yang berbeda untuk memberikan volume obat yang memadai dan kedalaman suntikan yang diinginkan.

"Jika ingin menembus kulit bayi untuk memberikan vaksin, saya tidak perlu memberikan tekanan sebanyak yang diperlukan untuk kulit saya. Kami dapat menyesuaikan tekanan untuk memberikan vaksin pada bayi dan itulah kelebihan dari perangkat ini," kata Hogan.

Source
Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2012. Media Informasi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website | Johny Template Published by Mas Template
Powered by Blogger